Powered by Blogger.

Demokrat dan Golkar Menyeberang Ke Kubu Jokowi?

Koalisi Permanen Merah Putih Akan Bubar Liputan6.com

Benarkah Partai Demokrat dan Golkar menyeberang ke Kubu Jokowi-JK? Tanda pecahnya Koalisi Merah Putih memang diprediksi oleh banyak pengamat politik, termasuk PPP yang juga akan berniat bergabung dengan koalisi pendukungan pemerintahan Jokowi karena pasangan nomor urut dua hampir pasti dinyatakan sebagai pemenang Pemilu Presiden 2014, sesuai dengan hasil quick count beberapa lembaga survey, real count versi kawalpemilu.org, bowoharja.biz, merdeka.com dan tulisan Pius Lustrilanang di Facebook yang sepertinya mengakui kekalahan.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, mengatakan, Koalisi Merah Putih adalah koalisi pragmatis yang dibentuk hanya untuk kepentingan Pilpres 2014. Selain itu, ia juga melihat Koalisi Merah Putih tidak mempunyai kesamaan ideologis. Koalisi akan awet bila dibentuk atas dasar adanya kesamaan ideologis dan perjuangan. Jika Jokowi-JK dinyatakan sebagai pemenang pilpres, Emrus memprediksi Partai Golkar dan PPP akan pindah kubu lantaran kedua parpol itu selalu berada di dalam pemerintahan.

“Mereka tak terbiasa beroposisi. Kader mereka akan melakukan dialog dengan kubu PDI Perjuangan,” ujar Emrus saat dihubungiKompas.com, Senin (14/7/2014). Emrus menambahkan, PPP mempunyai kedekatan emosional dengan PDI-P lantaran hubungan mantan Ketua Umum PPP Hamzah Haz harmonis dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Keduanya pernah menjadi presiden dan wakil presiden.

“Jadi, dua partai ini akan jadi amunisi bagi Jokowi-JK di parlemen,” kata Emrus. Sementara itu, untuk partai anggota Koalisi Merah Putih yang lain, seperti Partai Amanat Nasional, Partai Keadlian Sejahtera, dan Partai Bulan BIntang, menurut Emrus, kecil peluangnya untuk merapat ke kubu Jokowi-JK. Pasalnya, partai-partai tersebut tak punya relasi yang kuat dengan PDI-P.

Pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi, meyakini PDI Perjuangan akan menerima Partai Demokrat dalam barisan partai pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. Keyakinan itu berdasarkan sejumlah pertanda yang telah dimunculkan oleh kedua partai. Kristiadi menjelaskan, jika pada waktu-waktu sebelumnya PDI-P dan Demokrat sulit berkoalisi, semuanya karena terganjal oleh ketegangan hubungan antara masing-masing ketua umum partai tersebut, yaitu Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Namun, kini, ketegangan itu ia anggap telah mencair seiring berjalannya waktu dan kondisi politik nasional terkini. “Saya yakin Demokrat akan mendukung Jokowi dan PDI-P akan menerima,” kata Kristiadi saat dihubungi, Kamis (17/7/2014). Kristiadi menegaskan, Megawati telah memosisikan diri sebagai seorang negarawan, khususnya saat mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden. Dalam hal ini, Kristiadi menilai Megawati telah tampil sebagai figur yang moderat, setidaknya ingin melakukan redinastisasi di internal PDI-P.

“Nah, hubungan Megawati dengan SBY ini kasusnya lebih ringan dibanding saat mencalonkan Jokowi. Saya yakin, apalagi kalau dalam prosesnya Demokrat mampu menunjukkan loyalitasnya untuk mendukung Jokowi-JK,” ujarnya. Menurut Kristiadi, partai pendukung Prabowo-Hatta hanya berkoalisi atas dasar pragmatisme, bukan ideologis. Kristiadi memprediksi Partai Golkar, Demokrat, dan PPP akan loncat ke kubu Jokowi-JK.

Partai pertama yang dianggap Kristiadi bakal loncat ke Jokowi-JK adalah Golkar. Indikasinya sangat kental, yakni ketika tokoh Golkar dari lintas generasi mengkritik keputusan Aburizal Bakrie mendukung Prabowo-Hatta dan membangun koalisi permanen. Kritik itu juga melebar sampai pada desakan digelarnya musyawarah nasional untuk mengakhiri kepemimpinan Aburizal di Partai Golkar. Dari sejumlah tokoh senior Golkar yang mengkritik Aburizal, kata Kristiadi, beberapa di antaranya memiliki pendukung yang kuat.

Anggota Tim Sukses Jokowi-JK, Hasto Kristyanto, mengatakan ada beberapa partai politik yang intensif membangun komunikasi dengan kubu Jokowi-JK. “Ada yang mau bergabung untuk kepentingan ke depan. Tidak etis disebut sekarang, proses demokrasi biarlah berjalan,” katanya di rumah yang biasa digunakan kubu Jokowi-JK untuk rapat di Jalan Subang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Julii 2014, seperti yang diberitakan tempo.co.

Hasto menilai sistem pemerintahan presidensial membuka peluang untuk bekerja sama termasuk dari partai yang dulu menyokong Prabowo-Hatta. Hasto mengatakan bahwa Partai Demokrat mengisyaratkan untuk berperan lebih dalam pembangunan bangsa bersama kubu Jokowi-Kalla.

Juru Bicara kubu Jokowi-Kalla, Anies Baswedan, menyambut baik langkah partai Demokrat dan Golkar yang sudah mencoba berinteraksi. Menurut dia, kubu Jokowi-Kalla hingga saat ini menunggu keputusan internal kedua partai tersebut. “Komunikasi itu ada, tapi belum ada langkah-langkah konkret. Belum sampai isyarat bergabung. Di internal Jokowi-JK menyambut baik,” kata Anies. Mengenai syarat apa yang ditawarkan, Anies memastikan bahwa komunikasi yang terjalin tidak bersifat transaksional. Menurut dia, Jokowi-Kalla konsisten tidak memberikan syarat apapun seperti memberikan syarat ke NasDem, PDIP, Hanura, PKPI, PKB.

0 Komentar untuk "Demokrat dan Golkar Menyeberang Ke Kubu Jokowi?"

Back To Top