Mahfud MD dituding sebagai penyusup ke dalam tim Prabowo-Hatta dan musuh dalam selimut. Tudingan itu sebelumnya diberitakan oleh sebuah media online dan ramai diperbincangkan di media sosial. Walaupun demikian, Mahfud menganggap tudingan tersebut tidak berdasar dan dibuat-buat.
Menurut berita yang dirilis rmol.co, Mahfud MD selaku ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta disebut-sebut sebagai titipan Luhut Pandjaitan yang tak lain adalah tim pemenangan pasangan Jokowi-JK. Mahfud sendiri langsung mundur dari posisi ketua tim pemenangan tak lama setelah Prabowo-Hatta menarik diri dari proses rekapitulasi suara KPU pada 22 Juli lusa lalu.
Sebagai penyusup, langkah Mahfud disempurnakan dengan sarannya bahwa pasangan Prabowo-Hatta tidak perlu menggugat hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK) karena akan sia-sia belaka. Hubungan mesra Mahfud dengan Luhut terungkap lewat pesan berantai yang beredar di kalangan wartawan baru-baru ini. Keduanya sama-sama menjadi komisaris di PT. Bangun Bejana Baja, perusahaan pengelola hasil pertambangan yang berkedudukan di Jakarta.
Saat dikonfirmasi, Poempida Hidayatullah selaku jurubicara wakil presiden terpilih Jusuf Kalla enggan mengomentari isu tersebut lebih jauh. Menurutnya, dalam berbisnis siapapun bisa menjadi rekanan.
Politisi Partai Golkar itu mengaku tidak mengetahui sejauhmana hubungan Mahfud dengan Luhut di PT. Bangun Bejana Baja. Dia hanya menekankan bahwa perbedaan sikap politik merupakan hal yang wajar, termasuk juga antar sesama rekan bisnis.
Berikut pesan singkat berantai yang menyebut infiltrasi Mahfud MD untuk menggembosi pasangan Prabowo-Hatta dari internal. Pesan itu disebut berasal dari lingkaran Rumah Polonia, markas tim pemenangan Prabowo-Hatta:
“Ternyata Prabowo-Hatta kecolongan, Mahfud MD ternyata partnernya Luhut Pandjaitan (Timses Jokowi-JK). Mahfud & Luhut sama2 komisaris di PT. Bangun Bejana Baja (oil & gas) Gading Bukit Indah Blok M No.24 — Mahfud MD disusupkan Luhut ke kubu Prabowo — PT.BBB pemiliknya Irwan Marbun saat keduanya duduk bersama sbg komisaris. Bagian keuangan dari Toba sejhatera saat itu adalah Meyndrasta Hartantyo, dan CM nya M.Fauzan.”
Wakil Sekjen DPP Golkar, Ahmad Dolly Kurnia mengkritisi sikap dan langkah politik Moh Mahfud MD. Sebab, mantan Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu dianggap telah membocorkan rapat tentang strategi politik duet calon presiden yang diusung Koalisi Merah Putih, seperti perkataannya tentang Akbar Tanjung mengusulkan Prabowo untuk tolak hasil pilpres.
“Secara etis kan tidak pantas bahwa seorang pimpinan, membocorkan hasil rapat penting dan tertutup dalam rangka membahas langkah-langkah strategis dalam sebuah tim pemenangan capres. Di mana etikanya?” kata Dolly dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (24/7) dini hari, seperti yang dimuat jpnn.com.
Dolly justru menduga Mahfud tidak siap menghadapi situasi yang dihadapi tim Koalisi Merah Putih saat ini. Karenanya, lanjut Dolly, Mahfud berupaya menyeberang dan mencari simpati dari kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla. Selain itu Dolly juga menduga Mahfud sengaja disusupkan oleh pihak lawan untuk mengacaukan atau merusak soliditas dan langkah-langkah taktis serta strategis tim pemenangan Prabowo-Hatta. Sebab, Mahfud sangat dekat dengan seorang pensiunan jenderal yang menjadi pendukung fanatik Jokowi.
“Kalau itu yang terjadi, saya kira semua orang akan kehilangan simpatik dan rasa hormat kepada seorang ahli hukum, tetapi ternyata tidak memiliki moral politik,” pungkas Dolly
Mahfud MD, membantah tudingan yang menyebutnya sengaja disusupkan ke dalam tim pasangan nomor urut satu itu. Tudingan itu sebelumnya diberitakan oleh sebuah media online dan ramai diperbincangkan di media sosial. Menurut Mahfud, tudingan tersebut tidak berdasar dan dibuat-buat. “Ya enggak masuk akal lah, bagaimana caranya saya bisa disusupkan seperti itu,” kata Mahfud saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (25/7/2014) malam.
Mahfud menjelaskan, bergabungnya dia sebagai Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta karena diminta langsung oleh Prabowo. Mahfud menerima tawaran itu karena merasa mempunyai kesamaan visi-misi. “Jadi, Pak Prabowo yang datang ke saya. Bukan saya yang menawarkan diri,” ujarnya. Terkait tudingan itu, Mahfud mengaku tak akan mengambil sikap apa pun. “Enggak, untuk apa? Itu kan sama saja dengan Obor Rakyat, saya tidak mau pedulikan,” kata Mahfud.
Menanggapi tudingan ini, Mahfud MD Initiative alias MMD inisiatif, lembaga yang mewadahi aktifitas dan pemikiran Mahfud, mengeluarkan pernyataan melalui akun Twitter-nya, @MMD4ID, pada Kamis (24/7/2014) kemarin. “Ada berita bahwa @mohmahfudmd disusupkan Luhut Panjaitan kedalam tim Prabowo-Hatta? itu BOHONG,” demikian tulis @MMD4ID.
MMD Initiative menjelaskan, bergabungnya Mahfud dalam Tim Pemenangan Prabowo-Hatta karena diminta oleh Prabowo sendiri. “Kenyataannya adalah, pak @Prabowo08 sendiri yg meminta @mohmahfudmd utk turut bergabung dlm pemenangan capres Prabowo-Hatta,” jelasnya. Alasan Mahfud menerima tawaran itu karena merasa memiliki kesamaan visi dengan Prabowo dalam hal penegakan hukum.
0 Komentar untuk "Tim Prabowo: Mahfud MD Penyusup dan Musuh Dalam Selimut"